Rabu, 21 Mei 2014

TIPS AMAN MEMAKAI KEMASAN PLASTIK

                                          
          Gaya hidup modern yang serba praktis membuat semua orang tidak bisa terpisah dari semua yang berbahan plastik, terlepas dari segala kontroversi mengenai bahaya atau tidaknya penggunaan plastik, khususnya jika digunakan sebagai kemasan bahan makan. Bahan plastik yang digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dinyatakan bisa menimbulkan berbagai penyakit termasuk kanker. 
    Di samping sisi negatifnya, plastik juga sangat bermanfaat dilihat dari segi kepraktisan pengolahan dan penggunaanya. Selain itu, penggunaan plastik juga ramah lingkungan karena termasuk 3R yaitu bisa mengurangi sampah (Reduce), bisa digunakan kembali (Reuse) dan bisa diolah kembali (Recycle).Dengan begitu, penggunaan plastik tidak akan dihentikan.
     Plastik tidak akan membahayakan kesehatan jika dipilih dan digunakan dengan hati-hati,  terutama saat dikaitkan dengan makanan. Makanan yang dibuat dan diolah dengan cara terbaik, bukan jaminan kalau makanan tersebut sehat jika dimasukkan  dalam wadah plastik yang tidak aman. Plastik bisa merusak makanan dan bahkan membuat makanan menjadi racun bagi tubuh melalui proses migrasi berbagai komponen kimia dari kemasan plastik.
    Masalah kesehatan  muncul saat terjadi kontak langsung antara makanan dan kemasan plastik.  Komponen kimia plastik, terang dia lagi, seperti monomer yang terperangkap dan zat aditif lainnya seperti plasticizer, pewarna, dan antioksidan bisa bermigrasi atau berpindah ke makanan.
    Monomer  yang reaktif tersebut ada yang  bersifat karsinogenik. Karena itu, monomer ini bisa bereaksi dan berpindah ke dalam makanan yang disimpan. Demikian juga dengan zat aditif lainnya. Semua kandungan kimia ini, menurut Yadi, akan terakumulasi di dalam tubuh seiring dengan waktu. Pada akhirnya, tumpukan komponen beracun ini bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker. Sekali setahun tidak masalah, tapi jika tiap hari bisa menimbulkan akibat kronis di masa depan.
     Perpindahan komponen kimia ini akan terjadi saat kemasan plastik bersentuhan dengan makanan khususnya yang bersifat cair atau semi padat. Makanan dalam kondisi ini lebih mudah terkontaminasi dengan komponen kimia plastik karena kontaknya lebih banyak dan lebih dekat. Sedang makanan kering hanya mengalami sedikit kontak dengan kemasan. Dengan begitu, kemungkinan migrasinya juga jauh lebih kecil.
   Selain makanan cair dan semi padat proses perpindahan komponen kimia plastik juga akan dipercepat dengan pemanasan (suhu panas), makanan berminyak serta bersifat asam. Proses perpindahan bisa 5 kali lebih cepat dari normal.
   Di samping faktor tersebut proses migrasi juga dipengaruhi oleh durasi penyimpanan. Semakin lama kontak antara kemasan dan makanan, maka kemungkinan dan jumlah kandungan yang berpindah akan semakin besar pula. Karena itu sebaiknya waktu penyimpanan juga dikurangi.

Tip aman memakai kemasan plastik

    Plastik bisa menjadi bahan yang ramah bagi lingkungan jika digunakan dengan tepat berdasarkan prinsip faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Tapi, selain cara penggunaan  dan durasi penggunaan, pemilihan plastik yang tepat dan berkualitas juga tidak kalah pentingnya. Dengan memadukan cara penggunaan dan pemilihan bahan yang tepat, plastik bisa menjadi bahan yang ramah tanpa mengganggu kesehatan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatiakn dalam memilih plastik:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar